Sebuah Tulisan Yang Mendalam Hingga Merasuk Sukma

Hallo semua, kembali lagi bersama saya,.. Karena di tulisan saya yang sebelumnya saya belum memperkenalkan diri, jadi tolong maafkan saya. Saya bukannya lupa atau apa, saya hanya ingin meminimalisir identitas saya yang sesungguhnya kepada publik, dan biarlah menjadi sebuah kerahasiaan saja. Mohon siapapun yang membacanya untuk tidak mencari tahu, terimakasih untuk tidak membenci saya setelah membaca tulisan ini. Percayalah, saya hanya ingin menulis sesuatu karena tugas semata, jadi saya harap jangan terlalu serius untuk menanggapinya. 


Pada tulisan kedua saya dalam blog pertama saya ini, saya akan membahas sebuah musikalisasi puisi, "Unconditional Love ( Mendalam Merasuk Sukma )" karya Suksmawan Yant Mujianto salah satu penyair puisi asal Surakarta. Entah kenapa saat pertama kali saya mendengarkan musikalisasi puisi yang satu ini saya sampai merasa bulu kuduk saya meremang, saya langsung merasa tertarik namun juga sedikit ada perasaan 'takut' didalamnya, rasa kagum sampai saya merasa 'takut' sendiri mungkin? Entahlah. Saya pikir saya menyukai jenis puisi yang seperti ini, padahal saya bukanlah seorang yang memperhatikan puisi sebelumnya, namun perasaan ini timbul begitu saja. Sepertinya para penyusun yang telah membuat musikalisasi puisi ini telah sukses menimbulkan berbagai macam perasaan siapaun yang mendengarkannya. Saya turut merasa senang akan keberhasilan tersebut.


Adapun puisi tersebut bisa anda sekalian dengarkan pada :
https://soundcloud.com/mk-wirawan/unconditional-love-mendalam-merasuk-suksma


Baiklah, saya akan menuliskan isi dari entah yang disebut puisi, syair ataupun sajak ini, silahkan kalian menyimaknya dalam-dalam..



Unconditional Love ( Mendalam Merasuk Suksma) 

Mendalam merasuk suksma
Menembus hakikat 
Sampai tuntas

Inilah cinta yang kupersembahkan
Semata untuk-Mu Tuhanku
Disepanjang perjalanan

Jangan pernah kering dan tandus
Tetaplah bening tulus dan kudus

Hanya untukmu duh Gusti
Aku punya cinta
Tanpa syarat tanpa batas

Tak lapuk oleh hujan
Tak lekang oleh panas
Mengaliri seluruh tubuh
Sepenuh hati



Mungkin setelah membacanya kalian akan merasa sangat religius dan menyentuh rohani bukan? Benar sekali, ini adalah sebuah puisi yang menceritakan sebuah cinta terhadap Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Dan biarkan saya menjabarkan makna dari puisi ini menurut persepsi saya sendiri. 

Pada bait pertama :
Mendalam merasuk suksma 
Menembus hakikat
sampai tuntas 

Memiliki makna seorang yang sedang beribadah, bukan hanya beribadah "biasa" namun sangat menjiwai dari lubuk hati dan rohaninya pula, ia akan melampaui dasar-dasar dari ibadah tersebut dan mendalaminya, selalu mengingatnya bahkan mengamalkannya. Hingga ia merasa tuntas dan menjalankannya secara totalitas di dalam dunia yang fana ini.

Pada bait kedua :
Inilah cinta yang kupersembahkan
Semata untuk-Mu Tuhanku
Disepanjang perjalanan

Memiliki makna seorang yang sangat mencintai Tuhannya dengan mempersembahkan amalan-amalan ibadahnya yang sangat ia jiwai hingga merasuk sukmanya. Hanya untuk Tuhannya semata, bukan ynag lain. Cintanya terhadap Tuhan sangatlah besar hingga ia akan mempersembahkannya dengan segenap jiwa hanya untuk Tuhannya, disepanjang perjalanan hidupnya yang singkat di dunia ini ia akan terus mencintai Tuhannya seperti itu.

Pada bait ketiga :
Jnagan pernah kering dan tandus
Tetaplah bening tulus dan kudus

Memiliki makna janganlah putus dalam beribadah, karena ibadah adalah suatu kewajiban umat yang beragama. Lagipula, putus beribadah akan menyebabkan kekosongan jiwa, dan akan mebuat seorang manusia tak akan tenang walaupun sudah mencapai kesuksesan. Ketenangan yang didapat lewat suatu peribadahan tidak akan pernah bisa digantikan oleh apapun. Oleh karena itu, senantiasa ingatlah Tuhan agar jiwa tetap tulus dan suci, agar selalu mendapatkan ketenangan jiwa.

Pada bait keempat :
Hanya untukmu duh Gusti
Aku punya cinta
Tanpa syarat tanpa batas

Makna ini memiliki arti yang sama pada makna bait kedua, silahkan membaca ulang dan resapilah setiap katanya, terimakasih. Namun, saya akan menambahkan makna dalam menyembah Tuhan tidak ada batasan dan syarat apapun, karena Tuhan memang Sang Maha Pencipta segalanya tanpa kekurangan sedikitpun. 

Pada bait kelima :
 Tak lapuk oleh hujan
Tak lekang oleh panas
Mengaliri seluruh tubuh
Sepenuh hati

Memiliki makna cinta seorang kepada Tuhannya ini tidak akan pernah luntur atau hilang walau apapun yang terjadi, karena cinta tersebut telah merasuk pada jiwanya, sukmanya. Cinta tersebut mengalir dalam seluruh tubuhnya, pada setiap aliran darahnya dan seluruh bagian ditubuhnya, pada setiap aliran jiwanya, dengan sepenuh hatinya, Karena memang sebesar itulah kecintaannya terhadap Tuhannya.


Kesimpulannya adalah, setiap manusia berhak memiliki rasa cinta yang besar terhadap Tuhan dan segala kepercayaan yang dianutnya, tak ada batasan apapun didalamnya, hanya seorang yang bercerita tentang kecintaannya yang besar terhadap Tuhannya dengan segenap jiwa sukmanya, hatinya.

Sungguh puisi yang sangat indah dan menyentuh hati, sampai membuat perasaan terasa campur aduk namun sangat menyenangkan. Terimakasih saya ucapkan  untuk Bapak Suksmawan Yant Mujiyanto karena telah menciptakan suatu tulisan yang indah dan merasuk sukma ini, terimakasih. 


 Saya kira untuk tulisan saya yang kedua ini dicukupkan sampai disini saja, bila ada kata-kata yang sekiranya kurang mengenai dihati para pembaca sekalian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata, sedangkan saya hanyalah kobokan aer cet yang mencoba menulis dengan melankolisnya, namun saya memang masih harus banyak belajar menulis lagi, cukup sekian dan terimakasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suatu hal tentang persepsi seorang manusia

Berbagai Rasa Milik Orang Lain